
Ini merupakan kerusuhan terburuk dalam demonstrasi berkaitan dengan penutupan lantai dasar sebuah gedung yang digunakan sebagai tempat ibadah kaum Muslimin Swedia.
Kerusuhan bermula pada Rabu sore 17 Desember, berdasarkan laporan polisi Skane. Beberapa sumber mengatakan pemilik tempat itu tidak memperpanjang sewa gedung padahal gedung itu sudah disewa selama 15 tahun. Tempat itu diduduki para pemuda sejak 24 November setelah pemilik gedung tidak memperpanjang sewa. Dan Rabu malam kemarin menjadi awal dari kerusuhan.
Sejumlah mobil dan kendaraan dibakar dan kobaran api akibat bom molotov terlihat di berbagai jalan. Sekita 100 pemuda di kota Malmo melempari polisi dengan batu-batu. Polisi anti huru-hara dari kota Stockhol dan Gothenburg diperbantukan untuk meredakan kerusuhan di Malmo yang semakin meluas. Dan Kamis malam menjadi malam paling rusuh sejak kerusuhan dimulai rabu. Para pemuda mengancam akan membakar pom bensin.
Bahkan pemadam kebakaran dan tim penyelamat menolak memasuki kota sampai mereka mendapat jaminan keamanan. Pada pukul 3 pagi situasi sudah mulai stabil dan polisi mulai berani memindahkan mobil-mobil yang terbakar menggunakan buldozer.
20 orang sempat ditahan setelah kerusuhan itu dan dikabarkan tidak ada yang cidera dalam kerusuhan tersebut.
Kota Malmo berpenduduk 270.000 jiwa dan sekitar 21.000 orang tinggal di Rosengard. Para pejabat kota itu memperkirakan sekitar 50 bahasa digunakan di Rosengard dan hal itu mencerminkan komposisi warga yang multi etnik.[fais/thelocal]
0 comments:
Post a Comment