Sebuah tindakan bodoh dan loyalitas yang membabi buta dilakukan oleh anggota parlemen dari Partai Islam Malaysia (PAS) - yang bersumpah setia akan menceraikan istri-istri mereka jika mereka keluar dari partai. Tak ayal tindakan bodoh ini memprovokasi timbulnya protes di negeri muslim tersebut.
"Ini adalah pelecehan dan kekejaman terhadap pihak-pihak yang tidak bersalah," kata Jamil Khir Baharom, Menteri dalam Departemen Perdana Menteri Malaysia, sepert dilaporkan Indo-Asian News Service (IANS) pada hari Kamis lalu (7/11).
Islam menentang tindakan kekejaman dan pelecehan. "
Untuk membuktikan kesetiaan kepada partai mereka, anggota parlemen PAS bersumpah untuk menceraikan istri mereka jika mereka berhenti dari partai atau melompat ke partai lain.
"Perceraian bukanlah masalah sepele yang dapat dipertaruhkan hanya untuk membuktikan sebuah kesetiaan kepada partai politik," ujar Baharom.
Zainul Rijal Abu Bakar, asisten sekretaris dari asosiasi pengacara Muslim Malaysia , menggambarkan sumpah setia tersebut sebagai tindakan yang "salah secara moral."
Aliansi partai yang berkuasa Barisan Nasional (BN) juga mengutuk tindakan tersebut.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka bisa melakukan hal itu untuk sesuatu yang begitu merendahkan" kata Menteri Pembangunan untuk urusan Perempuan, Keluarga dan Masyarakat - Shahrizat Abdul Jalil.
"Apa yang terjadi ketika istri mereka apolitis? Ini begitu menyedihkan. "
PAS mendapatkan dukungan kuat dari pedesaan wilayah utara dan negara-negara bagian yang konservatif seperti Kelantan dan Terengganu.
Sumpah kesetiaan dengan perceraian juga pelanggaran terhadap hak-hak istri .
"Dalam Islam, meskipun perceraian adalah halal, hal itu dilarang (tidak disukai atau tidak diinginkan) karena Allah membenci tindakan tersebut," mufti negara Perak Harussani Zakaria mengatakan kepada surat kabar The Star.
"Pernikahan bukanlah sesuatu yang dapat dipermainkan."
Zakaria mengatakan "perceraian" yang menjadi sumpah setia telah menjadikan perkawinan yang suci berubah menjadi permainan politik.
"Anggota parlemen PAS - perkawinan mereka telah menjadi sebuah permainan dan menempatkan istri mereka sebagai taruhan dalam politik."
Perkawinan dalam Islam adalah sebuah ikatan suci yang menyatukan seorang pria dan seorang wanita berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah.
Setiap pasangan dalam hubungan suci ini harus memperlakukan pasangannya dengan baik dan dengan secara terhormat.
Perceraian sama sekali tidak dilihat menguntungkan dalam Islam dan tidak disarankan untuk dilakan kecuali jika dibenarkan oleh alasan yang sah.(fq/iol/Iqraku)
"Ini adalah pelecehan dan kekejaman terhadap pihak-pihak yang tidak bersalah," kata Jamil Khir Baharom, Menteri dalam Departemen Perdana Menteri Malaysia, sepert dilaporkan Indo-Asian News Service (IANS) pada hari Kamis lalu (7/11).
Islam menentang tindakan kekejaman dan pelecehan. "
Untuk membuktikan kesetiaan kepada partai mereka, anggota parlemen PAS bersumpah untuk menceraikan istri mereka jika mereka berhenti dari partai atau melompat ke partai lain.
"Perceraian bukanlah masalah sepele yang dapat dipertaruhkan hanya untuk membuktikan sebuah kesetiaan kepada partai politik," ujar Baharom.
Zainul Rijal Abu Bakar, asisten sekretaris dari asosiasi pengacara Muslim Malaysia , menggambarkan sumpah setia tersebut sebagai tindakan yang "salah secara moral."
Aliansi partai yang berkuasa Barisan Nasional (BN) juga mengutuk tindakan tersebut.
"Saya tidak bisa membayangkan bagaimana mereka bisa melakukan hal itu untuk sesuatu yang begitu merendahkan" kata Menteri Pembangunan untuk urusan Perempuan, Keluarga dan Masyarakat - Shahrizat Abdul Jalil.
"Apa yang terjadi ketika istri mereka apolitis? Ini begitu menyedihkan. "
PAS mendapatkan dukungan kuat dari pedesaan wilayah utara dan negara-negara bagian yang konservatif seperti Kelantan dan Terengganu.
Sumpah kesetiaan dengan perceraian juga pelanggaran terhadap hak-hak istri .
"Dalam Islam, meskipun perceraian adalah halal, hal itu dilarang (tidak disukai atau tidak diinginkan) karena Allah membenci tindakan tersebut," mufti negara Perak Harussani Zakaria mengatakan kepada surat kabar The Star.
"Pernikahan bukanlah sesuatu yang dapat dipermainkan."
Zakaria mengatakan "perceraian" yang menjadi sumpah setia telah menjadikan perkawinan yang suci berubah menjadi permainan politik.
"Anggota parlemen PAS - perkawinan mereka telah menjadi sebuah permainan dan menempatkan istri mereka sebagai taruhan dalam politik."
Perkawinan dalam Islam adalah sebuah ikatan suci yang menyatukan seorang pria dan seorang wanita berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan Sunnah.
Setiap pasangan dalam hubungan suci ini harus memperlakukan pasangannya dengan baik dan dengan secara terhormat.
Perceraian sama sekali tidak dilihat menguntungkan dalam Islam dan tidak disarankan untuk dilakan kecuali jika dibenarkan oleh alasan yang sah.(fq/iol/Iqraku)
0 comments:
Post a Comment