Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH Idris Marzuki, di Kediri, Jawa Timur, menilai sosok KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terlalu liberal pemikirannya.
"Saya menilai, pemikiran beliau terlalu bebas seperti tidak ada batasan," katanya saat dihubungi ANTARA News via telepon seluler, Rabu (30/12) malam.
Ia mencontohkan, pemikiran bebas tersebut seperti ungkapan beliau yang menyatakan semua agama adalah benar. Hal tersebut menurut dia, kurang sesuai, karena semua agama mempunyai ketentuan masing-masing.
Pihaknya tidak meragukan pemikiran Gus Dur yang ia nilai kadang terlalu bebas tersebut. Ia hanya khawatir, hal itu dapat menjurus kepada sisi yang negatif, ketimbang yang positif bagi orang lain.
Walaupun ia kurang sependapat dengan pemikiran Gus Dur, Mbah Idris (sapaan akrab KH Idris Marzuki) mengatakan sosok Gus Dur cukup baik. Terbukti, ketika ia memimpin Indonesia, menjadi Presiden ke-4, Indonesia berjalan cukup baik.
"Ia termasuk orang yang cukup baik, terbukti ia mampu memimpin Indonesia dengan baik pula," katanya mengungkapkan.
Terlebih, kata dia, sisi sosial, ekonomi, maupun lainnya di Indonesia berjalan cukup baik. "Saya cuma kurang sependapat dengan pemikiran dari segi agama beliau," katanya mengungkapkan.
Menyinggung kabar wafatnya Gus Dur, Mbah Idris mengaku juga baru mendengar. Ia mengucapkan bela sungkawa yang dalam atas kematianya, dan berharap almarhum Gus Dur "khusnul ktotimah".
"Saya hanya bisa berdoa, agar beliau `khusnul khotimah`," kata Mbah Idris mengungkapkan.
Saat ditanya kemungkinan Gus Dur akan dimakamkan di Kediri, Mbah Idris sendiri mengaku tidak terlalu yakin. Sebab, dari sisi keluarga, juga tidak terlalu dekat. Justru, kemungkinan besar, jika tidak dimakamkan di Jombang akan dimakamkan di Jakarta.
Pondok Pesantren Lirboyo sendiri juga tidak terlalu akrab dengan Gus Dur. Bahkan, dalam pencalonannya untuk menjadi Presiden dalam pemilihan umum 2004, pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, KH Idris Marzuki menyatakan tidak pernah mendukung Gus Dur yang saat itu menjadi Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid yang akrab dipanggil Gus Dur meninggal dunia, Rabu (30/12) malam sekitar pukul 18.45 WIB. Ia wafat setelah menjalan perawatan beberapa hari di RS Cipto Mangunkusomo, Jakarta. (ant/Iqraku)
1 comments:
Tanpa kita sadari Sekularisme, Pluralisme maupun Liberalisme adalah paham yang diserbarluaskan oleh
kaum Illuminati.
Kita harus menyadari kekeliruan selama ini dengan memahami apa sebenarnya arti Sekularisme,
Pluralisme maupun Liberalisme bagi illuminati,
Liberalisme, paham yang “membebaskan” manusia terhadap aturan Allah / Agama
Pluralisme, paham yang membuat manusia “floating” / “ragu” akan agama.
sedangkan Sekularisme, paham yang menghindarkan manusia dalam kehidupannya me”referensi” kepada
Allah / Agama
selengkapnya baca di blog saya,
http://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/01/18/sekularisme-pluralisme-dan-liberalisme/
Saat ini sering diperbincangkan tentang Pluralisme dan Tokoh Pluralisme.
Jadi, konsep pluralisme yang umat muslim pahami adalah keliru !
Baik dengan arti semua agama benar atau semua agama sama, karena Allah “memberitahukan” kepada
manusia melalui nabi dan rasul secara bergantian tidak bersamaan !
Nabi yang kemudian “memperbaiki” ajaran nabi sebelumnya yang “dirusak”, “diubah”,”dilempar” oleh
manusia.
Sampai Allah telah menetapkan untuk yang “terakhir” akan menjaganya sampai akhir zaman.
Wallahu a’lam
Post a Comment