(Muslimdaily.Net) - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai, hingga saat ini hukum masih belum berpihak kepada kalangan bawah. Pasalnya, hingga kini hukum dituding masih bisa diatur orang yang memiliki kekuasaan politik dan ekonomi.
"Rakyat masih banyak diperlakukan tidak adil oleh negara baik proses hukum ataupun ekonomi," ujar Anggota Komnas HAM Nurholish dalam diskusi Polemik Trijaya di Rumah Makan Warung Daun, Pakubuwuno, Jakarta, Sabtu (13/12/2008).
Salah satu contoh, kata dia, kenyataan di lapangan proses hukum di Indonesia secara praktik masih bisa dikendalikan pihak yang mampu dari segi ekonomi, politik, dan kekuasaan. Karenanya, banyak pengaduan dari pihak yang tidak memiliki kekuasaan dari segi politik dan ekonomi karena merasa dirampas keadilannya.
Sejak September 2007 hingga September 2008, lanjut Nurholish, Komnas HAM telah menerima sekira 4.500 kasus dan pengaduan masalah hak dan keadilan.
"Cukup miris jika melihat rakyat miskin yang dihancurkan rumahnya karena membangun di atas tanah pemerintah. Sementara itu, bos Lapindo masih bisa tidur nyenyak dan makan enak, padahal sudah menenggelamkan rumah rakyat dan tanah negara," pungkasnya. (rmd/okz)
"Rakyat masih banyak diperlakukan tidak adil oleh negara baik proses hukum ataupun ekonomi," ujar Anggota Komnas HAM Nurholish dalam diskusi Polemik Trijaya di Rumah Makan Warung Daun, Pakubuwuno, Jakarta, Sabtu (13/12/2008).
Salah satu contoh, kata dia, kenyataan di lapangan proses hukum di Indonesia secara praktik masih bisa dikendalikan pihak yang mampu dari segi ekonomi, politik, dan kekuasaan. Karenanya, banyak pengaduan dari pihak yang tidak memiliki kekuasaan dari segi politik dan ekonomi karena merasa dirampas keadilannya.
Sejak September 2007 hingga September 2008, lanjut Nurholish, Komnas HAM telah menerima sekira 4.500 kasus dan pengaduan masalah hak dan keadilan.
"Cukup miris jika melihat rakyat miskin yang dihancurkan rumahnya karena membangun di atas tanah pemerintah. Sementara itu, bos Lapindo masih bisa tidur nyenyak dan makan enak, padahal sudah menenggelamkan rumah rakyat dan tanah negara," pungkasnya. (rmd/okz)
0 comments:
Post a Comment