
Perintah yang terkuak itu diberikan khususnya bagi batalion Givati Shaked yang beroperasi di daerah Zaitun.
"Kami menyerang Zaitun dari darat," kata seorang serdadu Israel yang diberitakan the times online.
Setelah 23 hari peperangan, daerah pinggir Gaza itu seperti reruntuhan raksasa.
"Kami tahu semuanya terperangkap, kami tahu mereka mencoba menculik kami dan bila akhirnya nanti mereka melakukannya, habislah kami, jadi kami ambil kesempatan. Kami tembak mereka, mereka tak akan memiliki kesempatan lagi."
Pasukan penjajah Israel memasuki daerah Zaitun tanggal 4 Januari. Selanjutnya mereka membatai 29 anggota keluarga Samuni yang sebelumnya telah mereka giring ke sebuah gedung. 22 anggota keluarga langsung syahid(insya Allah) dan sisanya mereka habisi tiga hari selanjutnya.
Keluarga-keluarga yang lain juga menghadapi nasib yang hampir sama, bahkan saat itu mereka keluar rumah mereka dengan mengibarkan bendera putih. Batalion Givati Shaked juga terkenal dengan kebiadabannya membantai anak-anak Palestina. (rmd/iol)
0 comments:
Post a Comment